Begitu pentingnya tarombo tersebut sampai pemerintah Belanda pada jaman penjajahan melalui Rhijinche Zending menugaskan beberapa pejabat mengadakan riset untuk ini yaitu Pendeta Dr. Wornech, Joustra.
Yang paling popular adalah YPES dengan bukunya Bijdrage tot e kennis van de stamverwantschappen en het gronddrecht der Toba - en Dairi Bataks (1932) dan demang WM, Hutagalung - Pustaka Taringot Tarombo Batak (1926).
Sepanjang yang dapat diketahui penulis Tarombo pertama adalah Van Dijk (Kontrolir di Balige) dalam Tijdschrift Bataviache Genootschap (1890) dan Dr. J. Warneck - Toba Bataks Woeter boek (1903)
Yang paling popular adalah YPES dengan bukunya Bijdrage tot e kennis van de stamverwantschappen en het gronddrecht der Toba - en Dairi Bataks (1932) dan demang WM, Hutagalung - Pustaka Taringot Tarombo Batak (1926).
Sepanjang yang dapat diketahui penulis Tarombo pertama adalah Van Dijk (Kontrolir di Balige) dalam Tijdschrift Bataviache Genootschap (1890) dan Dr. J. Warneck - Toba Bataks Woeter boek (1903)
Comments
Post a Comment